Perawatan Beton Pasca Pengecoran

Perawatan Beton Pasca Pengecoran – Beton adalah salah satu komponen bangunan yang banyak digunakan untuk membuat bangunan yang kokoh. Beton sendiri merupakan campuran dari beberapa agregat seperti pasir, semen, kerikil dan air. Beton dapat diaplikasikan pada setiap bagian bangunan mulai dari pondasi, lantai, tembok hingga atap atau dak beton.

Perawatan Beton Pasca Pengecoran

Sifat dan Kelebihan Beton

Beton banyak digunakan pada berbagai proyek pembangunan karena mempunyai keunggulan yaitu mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Dibandingkan material konstruksi lainnya, beton juga mempunyai kekuatan yang lebih baik dengan daya tekan yang besar meskipun daya tariknya lemah. Semakin tua umur dari beton akan membuat kekuatannya semakin meningkat yang dapat diketahui dengan melakukan beberapa teknik pengujian beton.

Beton yang semakin keras juga akan membuat suhunya semakin meningkat, karenanya rumah di daerah dingin disarankan menggunakan material beton. Beton sendiri juga dapat dibuat secara sederhana dengan mengaduk beberapa agregat pembentuk beton secara manual. Selain itu beton juga ada jenis beton ready mix yang siap diaplikasikan dengan memesannya lebih dulu sesuai dengan mutu beton yang diinginkan.

Pentingnya Perawatan Beton

Setelah proses pengecoran beton, proses perawatan harus dilakukan untuk mencegah kerusakan beton nantinya setelah digunakan. Proses perawatan ini mempunyai tujuan untuk menjaga perbedaan suhu beton dengan lingkungannya agar tidak terlalu besar. Selain itu, perawatan juga bertujuan untuk menjaga stabilitas beton dan mencegah beton mengalami kehilangan air pada hari pertama pemakaian.

Umumnya proses perawatan ini akan berlangsung selama 2 minggu untuk mengetahui tingkat kelembaban pada material beton. Kandungan air beton pada hari pertamanya penting dalam proses hidrasi semen tidak berlangsung terlalu cepat. Sebab hidrasi semen yang terlalu cepat justru akan membuat kualitas beton menjadi tidak baik. Pada proses ini untuk mencegah keretakan pada beton sebaiknya tingkat kelembaban beton masih diatas 80%. Meskipun perawatan ini dapat dilakukan selama 7 hari saja, namun untuk hasil yang lebih maksimal maka akan dilakukan selama 2 minggu.

Cara Perawatan Beton

Proses perawatan beton atau curing beton adalah proses penting yang tidak boleh dilewatkan, proses ini dapat dilakukan dalam beberapa metode atau cara. Berikut adalah beberapa cara atau metode perawatan beton pasca pengecoran :

  • Pembasahan

Pembasahan bisa dilakukan dengan menaruh beton pada ruangan dengan tingkat kelembaban yang tinggi ketika dilakukan pengujian beton. Selain itu pembasahan juga umumnya dilakukan dengan penyiraman beton atau menyelimuti beton menggunakan karung basah. Apabila tidak dilakukan pembasahan maka cor beton akan cepat mengalami pengeringan sehingga beton akan menyusut. Hal ini akan menyebabkan beton mengalami retak dan keropos yang tentunya akan sangat berpengaruh pada kekuatannya.

  • Curing Dengan Membran

Proses perawatan juga dapat dilakukan dengan melapisi beton menggunakan lapisan membran seperti cat pada permukaannya. Membran juga harus mempunyai sifat kedap air dengan 2 macam cairan yaitu bening dan putih. Pastikan pula suhu di sekitar beton agar tetap terjaga dikisaran 23 – 28 derajat celcius. Semakin lama beton disimpan maka kualitas beton juga akan semakin baik.

  • Pelapisan Memakai Kalsium Klorida

Selain membran, pelipisan pada beton juga dapat dilakukan menggunakan kalsium klorida di permukaannya. Kalsium klorida ini lama kelamaan akan menjadi garam dan berfungsi sebagai pengawetan beton karena garam mampu menyerap kelembaban sehingga permukaan beton tidak akan mudah retak. Dengan kalsium klorida maka tingkat kelembaban dan hidrasi beton akan terjaga dengan baik.

Konsultasi Produk NOVOTEST Indonesia