Tahap Pembangunan Jalan Beton

Tahap Pembangunan Jalan BetonBerkendara di jalan yang mulus tentu akan memberikan kenyamanan tersendiri ketika berkendara. Berkendara di jalan yang mulus tentu kita sudah tidak perlu mengkhawatirkan akan adanya lubang di jalan.

Pembuatan Jalan Beton

Hal ini umumnya sulit ditemui di jenis jalan aspal terutama untuk jenis jalan kecil selain jalan utama antar kota. Namun dengan adanya jenis jalan beton, kenyaman berkendara tersebut bisa Anda dapatkan.

Jalan beton memiliki tingkat kekerasan yang lebih baik dibandingkan jenis jalan aspal dan jarang sekali mengalami kerusakan. Dengan proses pembuatan jalan beton yang lebih rumit tentunya juga harus menghasilkan jalan dengan kualitas yang baik.

Langkah Tahap Pembangunan Jalan Beton

Jalan beton juga mempunyai ketahanan yang lebih baik bila dilalui kendaraan berat sekalipun. Karenanya jenis jalan beton kini perlahan mulai menggantikan jalan aspal yang dilalui kendaraan berat.

Akan tetapi proses pembangunan jalan beton juga memang lebih sulit dibandingkan jalan aspal. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah proses pembangunan jalan beton secara sederhana :

1. Perataan Permukaan Jalan

Sebelum dibangun menjadi jalan, tentu lokasi yang akan dibangun harus bersih dari berbagai batuan besar, kayu dan berbagai jenis kotoran lainnya. Berbagai hal tersebut bila dibiarkan tentu akan mempengaruhi kepadatan lapisan beton. Setelah lokasi dibersihkan maka proses selanjutnya adalah pemadatan tanah yang akan dijadikan jalan.

Proses pemadatan ini harus dilakukan dengan baik agar nantinya tidak ada tanah yang lebih miring. Tidak ratanya lapisan tanah dapat mempengaruhi tingkat kerataan permukaan jalan. Bila jalan beton yang akan dibangun adalah merenov jalan aspal yang sudah ada, biasanya pekerjaan ini dilakukan pada separuh bagian jalan lebih dulu. Hal ini tentu agar separuh bagian jalan masih dapat dilalui kendaraan.

2. Pemberian Pondasi Untuk Beton

Proses selanjutnya adalah memberikan tanah urugan pada lokasi yang akan dibangun jalan beton. Umumnya urugan ini menggunakan batu makadam, urugan ini dilakukan hingga mencapai ketebalan kurang lebih 30 cm. Ukuran batu yang digunakan sebagai urugan jalan beton umumnya lebih kecil dibandingkan urugan pondasi rumah.

Setelah urugan batu makadam telah diberikan, maka masih akan ditambahkan urugan menggunakan lapisan sirdam. Urugan kedua ini juga dilakukan hingga mencapai ketebalan yang sama. Urugan kedua ini digunakan untuk mengisi celah yang masih ada pada urugan pertama karena menggunakan campuran kerikil dan pasir. Setelah itu urugan akan dipadatkan hingga sempurna menggunakan vibrator beton.

3. Landasan Cor Beton

Proses selanjutnya adalah menutupi lapisan pondasi tersebut menggunakan hamparan plastik, hal ini dilakukan untuk menutupi landasan cor beton. Penggunaan plastik ini digunakan agar air dari cor beton tidak meresap ke dalam tanah pondasi. Dengan begitu akan terbentuk lapisan beton yang kokoh dan kuat untuk dijadikan jalan.

4. Memasang Kerangka Beton

Setelah diberi lapisan plastik barulah diatasnya diberikan kerangka besi tulangan beton / wiremesh sebagai lapisan beton decking. Umumnya ketebalan besi kerangka ini adalah sekitar 8 mm yang dibentuk S. Pemasangan tulangan ini bertujuan untuk memberikan batasan sekaligus pengikat wiremesh pada lapisan bawah dan atasnya.

5. Proses Pengecoran Beton

Proses pengecoran beton merupakan langkah terpenting dalam proses pembangunan jalan beton. Tentu campuran beton ini haruslah diperhitungkan dan memiliki kualitas yang baik. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca “klasifikasi mutu beton” untuk mengetahui berbagai mutu beton untuk pembangunan jalan.

Setelah beton sudah dicor maka tutup kembali menggunakan plastik ataupun karung goni pada permukaannya. Hal ini bertujuan agar proses pengerasan dapat terbentuk dengan sempurna, setelah mengeras biasanya beton masih mempunyai gundukan-gundukan kecil. Karenanya diperlukan proses perlukaan untuk menghaluskan dan meratakannya agar jalan lebih nyaman dilalui.

Proses pengecoran ini akan berjalan dengan sempurna bila dilakukan pada cuaca yang cerah. Tentu dengan cuaca yang cerah maka beton akan lebih cepat kering dan perkerasannya akan maksimal. Namun bagaimana bila proses pengecoran berlangsung ketika cuaca hujan? karenanya ada prosedur tersendiri untuk hal tersebut. Untuk lebih jelasnya Anda bisa membacanya di “pengecoran beton saat hujan”.

6. Proses Pemadatan Beton

Setelah beton sudah mengeras, tentu tidak serta merta jalan beton bisa langsung dilalui kendaraan. Jalan beton harus dipastikan lebih dulu tingkat kekerasannya apakah sudah memenuhi standar yang telah diperhitungkan atau belum. Proses pengujian kekerasan jalan beton umumnya dilakukan menggunakan alat ukur kekerasan beton.

Namun sebelumnya biasanya beton akan diberi penyiraman air selama 23 hari secara terus-menerus. Hal ini bertujuan agar beton tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan air pada lapisannya. Kadar air atau kelembaban beton juga akan mempengaruhi kualitas beton, karenanya dibutuhkan alat ukur kelembaban beton untuk mengujinya.

Demikian adalah beberapa proses pembuatan jalan beton secara sederhana. Dari penjelasan singkat tersebut dapat kita simpulkan bahwa penggunaan alat ukur yang tepat berguna dalam pengujian kualitas beton. Untuk itu pastikan Anda mendapatkan alat ukur berkualitas dari distributor terpercaya disini.

Konsultasi Produk NOVOTEST Indonesia