Penyebab Keretakan Pada Beton Cor

Penyebab Keretakan Pada Beton Cor – Perlu diketahui bahwa sebenarnya ada banyak faktor yang menjadi penyebab dalam keretakan pada beton cor, yang khususnya pada konstruksi beton bertulang. Pada dasarnya  keretakan pada beton cor merupakan suatu hal yang sangat menyebalkan .

10 Penyebab Keretakan Pada Beton Cor

Jika pada struktur bangunan dak beton untuk rumah maka kita akan direpotkan jika dak beton tersebut mengalami kebocoran. Hal ini juga dapat merugikan apabila sudah memasang plafon lalu mengalami rembesan atau bocor pada atap dak beton tersebut.

Jenis Keretakan Pada Beton Cor

Pada suatu kasus keretakan beton cor dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan struktur bangunan hingga akhirnya ada pengeluaran biaya yang lebih besar untuk mengatasi hal tersebut. Adapun beberapa contoh yang dapat menjadi faktor penyebab beton cor retak pada struktur bangunan yaitu sebagai berikut :

1. Beton Cor Retak Rambut

Ini adalah retakan tipis yang terdapat pada permukaan beton yang sudah dicor dan biasanya retakan ini diakibatkan karena adanya campuran beton yang tidak sesuai atau kelebihan dalam penambahan air pada saat pencampuran material beton dan bisa juga terjadi karena tahap finishing yang kurang rapi.

2. Beton Cor Retak Lebar

Retakan ini terdapat pada permukaan beton yang berukuran 2 hingga 5 mm atau bahkan bisa juga lebih. Adanya hal ini disebabkan oleh adanya kegagalan sebuah struktur pada bangunan.

3. Beton Cor Retak Panjang dan Lebar

Pada retakan yang satu ini terjadi pada setiap permukaan beton yang berukuran 2 hingga 5 meter atau bisa juga lebih. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan karena adanya kegagalan struktur atau jika pekerjaan cor jalan biasanya karena lahannya masih labil.

Penyebab Keretakan Pada Beton Cor

Perlu diketahui bahwa ada beberapa penyebab beton cor mengalami keretakan, adapun 10 penyebab keretakan pada beton yaitu sebagai berikut :

  1. Dalam melakukan finishing beton cor kurang maksimal sehingga proses beton cor lebih lama dibandingkan dengan pengerjaannya. Untuk mengantisipasi agar finishing menjadi lebih maksimal maka perlu dilakukan 3 kali pemolesan.
  2. Tidak melakukan perawatan ketika selesai cor. Maka agar beton dapat kering dengan maksimal perlu dilakukan penyiraman atau proses curing beton selama 3 hingga 4 jam setelah melakukan proses pengecoran selesai. Agar pengeringan beton lebih baik, maka gunakanlah karung bekas dan letakkan pada permukaan beton tersebut kemudian berikan air secukupnya agar lembab.
  3. Campuran material yang tidak seimbang, dengan demikian pencampuran pada material cor harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan. Pada campuran adonan untuk beton cor dak tentu saja berbeda dengan campuran untuk lantai garasi. Dengan demikian pemberian air pada adukan beton cor sebaiknya jangan berlebihan.
  4. Adanya beban beton cor yang terdapat diatas kemampuan struktur bangunan.
  5. Terjadinya pembongkaran bekisting yang terlalu cepat. Pada dak beton secara khusus perlu dilakukan saat umur cor sudah lebih dari 21 hingga 28 hari.
  6. Beton tersebut umurnya sudah melebihi batas yang ditentukan. Untuk itu jika bangunan beton sudah tidak layak, maka akan terjadi keretakan pada struktur bangunan.
  7. Adanya kesalahan pada struktur tulangan, oleh sebab itu besi yang dipakai pada pengecoran  harus berstandar SNI.
  8. Terdapat pergeseran tanah yang dimana dapat dilakukan pengecekan pada tempat yang akan dilakukan pengecoran dan ini merupakan hal yang sangat penting.
  9. Menggunakan bahan – bahan material yang sudah tidak sesuai dengan SNI.
  10. Karena terjadi adanya bencana alam.

Biasanya untuk mengantisipasi terjadinya keretakan pada dinding beton tersebut maka dapat dilakukan pengukuran dengan berbagai jenis alat construktion materials testing.

 

Konsultasi Produk NOVOTEST Indonesia