Pengujian Magnetik Mesin Tambang – Halo, sobat Novotest Indonesia! Tahukah Anda, bahwa mesin tambang merupakan peralatan yang sangat penting dalam kegiatan pertambangan. Mesin-mesin ini berperan dalam mengekstraksi material berharga dari dalam tanah. Namun, mesin-mesin tambang ini juga rentan mengalami kerusakan akibat penggunaan yang terus-menerus dan lingkungan yang keras. Oleh karena itu, perawatan dan pengujian mesin tambang sangat penting untuk menjaga kinerja mesin dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan nyawa manusia.
Apa itu Pengujian Magnetik?
Salah satu jenis pengujian terpopuler pada mesin tambang adalah pengujian magnetik yang menggunakan magnetometer. Perangkat ini berfungsi untuk mengukur medan magnetik pada mesin tambang. Pengujian magnetik pada mesin tambang dapat mendeteksi kerusakan pada komponen mesin yang terbuat dari bahan feromagnetik. Bahan feromagnetik merupakan bahan yang dapat ditarik oleh medan magnet. Jika terjadi kerusakan pada komponen mesin yang terbuat dari bahan feromagnetik, maka medan magnet pada area tersebut akan berubah.
Pengujian magnetik harus secara berkala pada mesin tambang. Tujuannya untuk memastikan bahwa mesin tambang dalam kondisi yang baik dan tidak mengalami kerusakan. Jika terdapat kerusakan pada mesin tambang, maka dapat memperbaiknya sebelum terjadi kecelakaan kerja yang membahayakan.
Selain itu, pengujian ini juga sangat berguna dalam mendeteksi adanya retak atau kerusakan pada bagian permukaan yang tidak terlihat secara kasat mata. Pengujian ini berlaku pada semua bagian mesin tambang, seperti pada sumbu roda gigi, rangka mesin, poros engkol, dan lain-lain.
Pengujian tersebut harus oleh teknisi yang berpengalaman dan terlatih. Teknisi harus memastikan bahwa perangkat gaussmeter atau magnetometer berfungsi dengan benar untuk mendapatkan hasil pengukurannya secara maksimal. Hasil pengujian magnetik yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin tambang dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Prosedur Pengujian Magnetik Mesin Tambang
Pengujian magnetik pada mesin tambang adalah salah satu jenis pengujian non-destruktif yang dapat mendeteksi kerusakan pada komponen mesin yang terbuat dari bahan ferromagnetik. Berikut adalah beberapa langkah dalam prosedur pengujiannya:
1. Persiapan
Sebelum melakukan pengujian magnetik pada mesin tambang, teknisi harus mempersiapkan peralatan dan perangkatnya. Harus menyiapkan beberapa peralatan seperti gaussmeter atau magnetometer, bahan referensi, gelang penginduksi, dan cat marker.
2. Pembersihan Permukaan
Membersihkan mesin tambang terlebih dahulu dari debu, kotoran, minyak, dan material lainnya. Hal ini perlu agar permukaan pengujian tidak terkontaminasi dan memberikan hasil yang akurat.
3. Pengujian Referensi
Teknisi harus melakukan pengujian referensi terlebih dahulu. Pengujian ini mengukur medan magnet pada bahan referensinya. Hasil pengukuran ini akan berguna untuk acuan atau standar dalam melakukan pengujian pada mesin tambang.
4. Pengujian Mesin Tambang
Teknisi dapat melakukan pengujian pada mesin tambang. Caranya dengan mengarahkan gaussmeter atau magnetometer pada komponen mesin yang akan diuji. Jika terdapat kerusakan pada komponen mesin, medan magnet pada area tersebut akan berubah.
5. Identifikasi Kerusakan
Jika terdapat perubahan medan magnet pada area yang diuji, maka teknisi harus mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada komponen mesin. Teknisi juga harus menandai atau memberi tanda pada area yang terdeteksi kerusakan menggunakan cat marker.
6. Tindakan Perbaikan
Setelah mengidentifikasi kerusakan, teknisi harus melakukan tindakan perbaikan pada komponen mesin yang mengalami kerusakan. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti komponen yang rusak atau melakukan perbaikan dengan cara yang sesuai.
7. Pengujian Verifikasi
Setelah perbaikan selesai dilakukan, teknisi harus melakukan pengujian verifikasi pada komponen mesin yang telah diperbaiki untuk memastikan bahwa kerusakan telah berhasil diperbaiki.
Teknologi Pengujian Magnetik Mesin Tambang
Hal ini berguna untuk memeriksa kerusakan atau cacat pada mesin tambang dengan mendeteksi perubahan dalam medan magnet oleh komponen mesin. Teknologi ini umumnya terkenal sebagai “Magnetic Particle Inspection” (MPI) atau “Magnetic Flux Leakage” (MFL).
Dalam teknologi MPI, material partikel magnetik akan tersemprot pada permukaan komponen mesin, kemudian medan magnet diterapkan pada komponen tersebut. Jika terdapat retakan atau cacat pada komponen tersebut, maka partikel magnetik akan menempel pada area cacat tersebut, dan dapat terlihat dengan menggunakan cahaya ultraviolet. Sementara itu, dalam teknologi MFL, medan magnet berfungsi pada permukaan komponen mesin dan kemudian medan tersebut akan melintasi permukaan dan mencari adanya cacat atau kerusakan dengan mengukur medan magnet yang bocor dari permukaan.
Teknologi pengujian magnetik ini dapat membantu para insinyur dan teknisi untuk mendeteksi cacat pada komponen mesin sebelum terjadi kegagalan yang dapat mengancam keselamatan dan produktivitas kerja. Dengan teknologi ini, mereka dapat melakukan perawatan dan perbaikan yang perlu dengan lebih efektif dan efisien.
Bagaimana Standar Pengujiannya?
Standar pengujian magnetik pada mesin tambang dapat bervariasi tergantung pada negara atau wilayah yang berlaku, jenis mesin, ukuran komponen, dan kebutuhan pengujian. Beberapa standar pengujian magnetik yang terakreditasi untuk mesin tambang adalah sebagai berikut:
ASTM E1444/E1444M-16: Standar ini merujuk pada prosedur pengujian magnetik untuk mendeteksi cacat pada bahan logam. Standar ini juga berlaku di Amerika Serikat.
ISO 9934-1:2016: Standar ini merupakan standar internasional yang merujuk pada prosedur pengujian magnetik untuk mendeteksi cacat pada bahan logam.
ASME BPVC Section V Article 7: Standar yang juga berlaku di AS merujuk pada pengujian magnetik untuk mendeteksi cacat pada material logam di industri minyak dan gas.
BS EN 10228-1:2016: Standar ini merujuk pada pengujian magnetik untuk mendeteksi cacat pada komponen mesin pada industri minyak dan gas (standar ini juga berlaku di Eropa).
Pada dasarnya, pemerintah menetapkan pengujian magnetik pada mesin tambang harus dengan standar yang untuk memastikan keamanan dan kualitas komponen mesin. Hal ini juga dapat membantu dalam menjamin bahwa mesin bekerja sesuai dengan spesifikasi dan tidak menyebabkan kerugian atau kecelakaan.
Kesimpulan
Pengujian mesin pertambangan menggunakan metode pengujian magnet. Metode pengujian magnetik melibatkan penggunaan magnetometer untuk mendeteksi perubahan medan magnet dari bahan feromagnetik. Artikel tersebut menekankan bahwa pengujian magnetis rutin pada mesin pertambangan penting untuk mendeteksi kerusakan dan mencegah kecelakaan di tempat kerja. Artikel ini juga menguraikan langkah-langkah yang terlibat dalam pengujian magnetik dan menyoroti pentingnya keahlian teknisi dalam memperoleh hasil yang akurat. Terakhir, artikel tersebut menyebutkan teknologi Inspeksi Partikel Magnetik, yang menggunakan pengujian magnetik untuk mendeteksi cacat pada mesin pertambangan.
Baca juga artikel lainnya: