1. Home
  2. »
  3. Artikel
  4. »
  5. Penggunaan Semen dalam Konstruksi

Penggunaan Semen dalam Konstruksi

Penggunaan Semen dalam KonstruksiDalam membangun rumah atau bangunan lainnya, berbagai jenis semen dapat digunakan sesuai dengan kebutuhannya seperti persyaratan parameter desain dan fungsional struktur. Karakteristik daya tahan, dan kondisi lingkungan dari lokasi proyek juga tergantung pada penggunaan semen. Penggunaan semen umumnya dipakai untuk membuat beton atau mortar. Kegunaan semen akan luar biasa ketika diaplikasikan dalam campuran beton cor.

Penggunaan Semen dalam Konstruksi

Penggunaan Semen dalam Konstruksi

Semen akan bereaksi mengikat dan mengeras, ketika dicampur dengan air dan berubah menjadi bubur atau seperti pasta. Campuran semen yang ditambahkan air juga bisa terjadi reaksi kimia dalam bentuk hidrasi yang membuatnya menjadi bubur atau pasta yang mempunyai kekuatan dan daya tahan tinggi serta memiliki kekuatan mengikat. 

Dalam pembuatan mortar atau beton, semen yang dapat digunakan merupakan campuran agregat dan air yang pas sesuai dengan takaran yang tepat. Hal tersebut membuat mortar atau beton tersebut dapat diaplikasikan dalam jangka waktu yang panjang.

Ciri Ciri Semen yang Berkualitas

1. Memiliki warna abu-abu tua atau muda

Apabila warna semen yang kita jumpai berwarna terlalu terang atau agak putih dan terlalu gelap atau agak hitam, kemungkinan zat aditif yang dipakai terlalu banyak sehingga bisa menurunkan tingkat kekuatan semen.

2. Cepat keras setelah diaplikasikan

Kualitas semen dinilai semakin baik apabila pasta atau adukan semen dapat lebih cepat mengeras setelah diaplikasikan biasanya dalam waktu biasanya 6 sampai 7 jam.

3. Adukan lebih rekat dan rapat

Semen berkualitas terbuat dari bahan-bahan yang padat, sehingga adukan yang dihasilkan dari semen bercampur batu split dan pasir tersebut akan terasa lebih padat, kental dan lengket.

4. Kemasan tertutup sempurna

Pastikan cek kertas pembungkus semen terlebih dahulu apakah masih tersegel rapat atau tidak. Apabila terdapat kantung semen yang telah terkena air atau ada bekas tambalan, jangan diterima.

5. Berlogo SNI

Cek terlebih dahulu sertifikat yang telah diraih oleh merek tersebut, sebelum memilih semen. Sertifikat yang telah diraih tersebut dapat berupa telah bersertifikasi internasional atau logo SNI.

6. Perhatikan penyimpanannya

Agar tidak cepat mengeras, jangan diletakkan semen bersinggungan langsung dengan lantai atau ubin. Untuk menghindari hal tersebut, alasi permukaan semen dengan batu bata, plastik atau kayu. Hindari menyimpan semen terlalu lama, seperti lebih dari 3 bulan dan jauhkan semen dari air dan ruangan yang lembab

Cara Menyimpan Semen Yang Benar

Setelah memilih merk, jenis sampai jumlah semen yang dibeli, kemudian lakukan penyimpanan yang benar. Penyimpanan semen dengan baik dan benar juga bisa mempengaruhi kualitas semen yang akan diaplikasikan pada suatu konstruksi. Berikut beberapa cara menyimpan semen yang baik dan benar, antara lain :

  • Pastikan simpan dalam tempat yang kedap air
  • Pastikan simpan dalam ruangan yang kering atau tidak lembab
  • Pastikan tempat penyimpanan aman tidak terkena air hujan
  • Sebelum menumpuk semen, pastikan memberi alas berupa papan
  • Sebelum diaplikasikan, pastikan apakah kondisi semen masih bagus atau tidak seperti menggumpal guna memastikan kualitas semen.

Gunakan tips memilih semen dan cara penyimpanannya yang benar sebelum memulai pembangunan konstruksi. Dengan langkah tersebut, dapat memastikan bahwa bangunan dan konstruksi mempunyai kualitas yang terjamin.