1. Home
  2. »
  3. Artikel
  4. »
  5. Pengertian Semen dan Asal Usulnya

Pengertian Semen dan Asal Usulnya

Pengertian Semen dan Asal UsulnyaBahan perekat pada zaman dahulu kala berbeda dengan bahan perekat batu atau bata yang kita ketahui selama ini yang biasa disebut dengan semen. Sejarah tentang kegunaan semen memang sudah dikenal sejak zaman dahulu kala.

Asal Usul Semen

Hal tersebut dibuktikan dengan sejarah yang menceritakan bahwa bahan perekat yang digunakan oleh nenek moyang kita saat membangun bangunan fenomenal seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur di Indonesia, bangunan kuno di India atau tembok besar di China, menggunakan aspal alami, ketan atau zat putih telur.

Pengertian Semen dan Asal Usulnya

Kata semen sendiri berasal dari bahasa latin yaitu caementum yang memiliki arti memotong menjadi bagian-bagian kecil yang tak beraturan. Pada zaman Kerajaan Romawi di daerah Pozzuoli atau dekat Napoli, semen pertama ditemukan dengan bentuk bubuk. 

Bubuk semen tersebut dinamakan dengan pozzuolana. Bubuk semen tersebut merupakan hasil pencampuran batu kapur dan abu vulkanis yang kemudian digunakan sebagai bahan perekat dan penguat bangunan. sekitar abad pertengahan pada tahun 1100-1500 M, ramuan bubuk pozzuolana yang cukup populer itu pun menghilang dengan menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi.

Seorang insinyur asal Inggris John Smeaton menemukan dan mengembangkan ramuan kuno tersebut dengan mencampur tanah liat dengan batu kapur pada abad ke-18. Campuran tanah liat dengan batu kapur tersebut yang kemudian digunakan sebagai bahan perekat pada bangunan menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris atau yang saat ini banyak dikenal sebagai Menara Smeaton. Akan tetapi, banyak yang menyayangkan sikap John Smeaton yang tidak membuat hak paten atas proses pembuatan semen tersebut.

Pada tahun 1824, seorang insinyur kebangsaan Inggris Joseph Aspdin membuat hak paten atas ramuan semen tersebut dengan nama Semen Portland. Nama semen tersebut dihasilkan dari warna ramuan yang diolahnya dianggap mirip seperti tanah liat di Pulau Portland, Inggris. Bahan campuran yang dipakai Joseph Aspdin ini tidak berbeda jauh dengan bahan campuran yang dibuat oleh John Smeaton. 

Tanah liat dan batu kapur merupakan bahan utama yang digunakan. Tanah liat atau lempung yang mengandung banyak silika sejenis mineral berbentuk pasir dicampur dengan batu kapur yang kaya akan kalsium, oksida besi dan aluminium oksida atau alumina, setelah itu haluskan dan panaskan pada suhu tinggi hingga membentuk campuran baru. Semen Portland inilah yang paling umum digunakan dan terkenal di seluruh dunia sebagai adukan non-spesialisasi serta sebagai bahan dasar plester, mortar dan beton.

Pengertian Semen

Dalam bahasa latin kata semen berasal dari kata caementum yang artinya memotong menjadi bagian-bagian kecil tidak beraturan. Sedangkan untuk pengertiannya, semen merupakan suatu zat yang memiliki kegunaan untuk merekatkan batako, batu bata dan bahan bangunan lainnya.

Pengertian semen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu suatu tepung atau serbuk yang digunakan untuk merekatkan batu bata ataupun membuat tembok dan sebagai bahan pembuat beton yang terbuat dari kapur dan material lainnya.

Semen merupakan suatu klinker yang terdiri dari bahan utama silikat-silikat kalsium dan bahan tambahan seperti batu gypsum yang dihaluskan dan menghasilkan suatu perekat hidrolik, dimana senyawa-senyawa tersebut dapat membentuk zat baru bersifat perekat pada bebatuan dan dapat bereaksi dengan air.

Pengertian semen secara umum adalah suatu bahan yang bersifat kohesif dan adhesive, dan dipakai sebagai bonding material atau bahan pengikat yang digunakan bersama-sama dengan pasir dan batu kerikil. Semen dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu:

1. Semen non hidraulis merupakan semen yang tidak stabil dalam air atau tidak dapat mengeras dalam air. Lime merupakan contoh semen non hidraulis atau hydraulic binder. Lime itu sendiri adalah suatu perekat klasik dalam bangunan yang dibuat dengan memanaskan limestone pada suhu 850 derajat celcius. 

CaCO3 dari limestone akan melepaskan CO2 dan menghasilkan CaO atau quick lime atau burnt lime. Kemudian produk tersebut dapat bereaksi dengan air secara cepat serta menghasilkan Ca(OH)2 dalam butiran yang halus. Ca(OH)2 ini tidak dapat mengeras dalam air, namun mampu mengeras bila bereaksi dengan CO2 dari udara dan membentuk CaCO3 kembali.

2. Semen hidraulis merupakan semen yang menghasilkan padatan stabil dalam air dan dapat mengeras dalam air. Hasil akhiran menggunakan semen ini akan tercipta bentuk bangunan yang tahan air. Semen hidraulis ini mempunyai beberapa sifat, yaitu :

  • Dapat mengeras walau didalam air
  • Dapat mengeras bila dicampur air
  • Tidak larut dalam air

Contoh semen hidraulis yaitu semen khusus, semen campur, semen Portland, dan semen lainnya.

Jenis Jenis Semen

Di era modern seperti ini, semen menjadi kebutuhan penting untuk konstruksi yang kuat dan kokoh. Hampir di semua jenis konstruksi bangunan memerlukan semen, mulai dari konstruksi umum sampai konstruksi khusus. Mungkin sebagian orang mengira bahwa semen hanya terdiri dari satu jenis saja yaitu semen yang banyak dijual di toko-toko bangunan atau dipasaran. Padahal sebenarnya, semen yang diproduksi memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Berikut jenis-jenis semen yang dapat kalian ketahui :

  • Gray Cement atau Semen Putih

Semen putih merupakan semen yang biasa diaplikasikan untuk pekerjaan penyelesaian atau finishing seperti sebagai pengisi atau filler. Semen putih ini juga biasa diaplikasikan untuk pemasangan ubin atau keramik, melapisi nat sambungan profile, permukaan teras, dll. Semen ini lebih murni dari semen abu dan terbuat dari bahan utama limestone murni dan kalsit, sehingga menjadikan semen ini merupakan jenis semen yang mempunyai kualitas tinggi.

  • Oil Well Cement atau Semen Sumur Minyak

Karena penggunaannya, semen jenis ini dikenal dengan sebutan semen sumur minyak. Semen sumur minyak ini merupakan salah satu jenis semen khusus yang digunakan sebagai penyekat sumur-sumur dalam proses pengeboran gas alam atau minyak bumi. Semen jenis ini juga dapat diaplikasikan baik di lepas pantai maupun di darat. Jenis semen ini diproduksi dengan standar mutu yang begitu ketat, baik menurut API atau American Petroleum Institute dan menurut SNI atau Standar Nasional Indonesia. 

  • Semen Portland

Semen Portland merupakan suatu bahan perekat yang paling banyak dan paling terkenal dipakai dalam berbagai proses konstruksi salah satunya konstruksi beton. Semen portland ini juga menjadi salah satu jenis semen yang paling mudah kita dijumpai di pasaran maupun toko-toko bangunan dan biasa digunakan oleh masyarakat umum.

Semen portland ini memiliki beberapa tipe yaitu semen portland tipe I, semen portland tipe II, semen portland tipe III, semen portland tipe IV dan semen portland tipe V. Masing-masing semen portland tersebut mempunyai penggunaan yang berbeda-beda.

Semen tipe I merupakan semen yang umum digunakan, hal tersebut dikarenakan masih sangat besar ketergantungan pemakaian pada semen jenis ini. Jika dilihat dari sisi fungsi, semen portland masih mempunyai keterbatasan dan kekurangan yang pada akhirnya akan mempengaruhi mutu mortar.