Pengertian dan Metode Pembuatan Balok Latei – Pada zaman dahulu ketika beton bertulang belum terkenal di kalangan masyarakat, konstruksi balok latei masih menggunakan bata roolag. Bata roolag merupakan batu bata yang di pasang dengan posisi berdiri. Pemasangan bata roolag di atas kusen jendela atau pintu di pasang lebih 30 cm dari ukuran kusen pintu atau jendela yang ada, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pada bata roolag diatas kusen.
Namun bila pemasangan bata roolag kurang benar maka bata roolag sebagai penahan beban di atas kusen pintu atau jendela tidak bisa bekerja maksimal. Sehingga pemasangan bata roolag untuk penahan beban di atas kusen pintu atau jendela harus memperhatikan patokan yang disyaratkan.
Saat sekarang ini pengaplikasian bata roolag sebagai balok latei sudah ditinggalkan. Karena saat ini sudah dikenal konstruksi beton bertulang. Dengan menggunakan konstruksi besi beton bertulang maka balok latei dapat berfungsi secara optimal. Menggunakan beton bertulang balok latei jadi lebih kokoh serta kuat untuk menahan beban yang ada di atas kusen. Sehingga kusen akan lebih awet dan tahan apabila ada beban-beban tertentu diatasnya.
Pengertian Balok Latei
Balok latei merupakan balok yang dibuat persis menempel di atas pintu dan jendela. Balok latei kerap disebut juga dengan lintel. Penggunaan balok latei bertujuan untuk menghindarkan kusen agar tidak menerima beban bangunan secara langsung. Dengan demikian, kondisi kusen pun tetap kokoh serta tidak melengkung, baik untuk kusen pintu atau jendela yang terbuat dari kayu ataupun kusen yang terbuat dari bahan alumunium.
Balok ini juga dapat berfungsi untuk menjaga kusen tetap berdiri apabila sewaktu-waktu terjadi gempa, sehingga penghuni bangunan dapat melewati pintu untuk menyelamatkan diri. Ukuran balok latei yaitu 15 cm x 15 cm setelah di finishing plester dan aci. Ukuran balok latei harus sama dengan ukuran dinding batu bata. Jadi apabila ukuran begel balok latei 8 cm x 12 cm, dengan selimut beton 2 cm dan finishing plester aci 3 cm.
Besi beton yang digunakan sebagai tulangan utama balok latei merupakan besi beton 8 mm. Apabila menggunakan besi beton yang lebih besar akan membuat tidak efektif secara konstruksi. Karena luasan kebutuhan tulangan besi beton maksimal yaitu 8 persen dari luasan permukaan beton. Sehingga bila menggunakan besi beton lebih dari 8 mm akan membuat konstruksi beton menjadi over reinforcment.
Fungsi Balok Latei
Balok memiliki fungsi menahan beban dari bagian atasnya agar beban tidak langsung diterima kusen pintu atau jendela. Dengan adanya struktur balok latei maka kusen pintu atau jendela akan tetap kokoh dan kuat serta tidak melengkung. Baik untuk kusen pintu atau jendela yang terbuat dari kayu ataupun kusen yang terbuat dari bahan alumunium.
Balok latei memiliki peran penting pada strukural bangunan, misalnya memperkuat opening konstruksi dinding terhadap keliling kusen, menahan beban tembok bagian atas, dan juga memperkuat struktur kusen pada tembok.
Bahan Pembuatan Balok Latei
Terdapat 2 jenis bahan untuk pembuatan balok latei, antara lain:
- Bata roolag merupakan batu bata yang di pasang dengan posisi berdiri. Untuk menguatkan pasangan bata roolag di atas kusen jendela atau pintu di pasang lebih 30 cm dari ukuran kusen pintu atau jendela yang ada.
- Besi beton juga dimanfaatkan sebagai tulangan utama balok latei yaitu besi beton 8 mm. Bila menggunakan besi beton yang lebih besar akan membuat tidak efektif secara konstruksi. Karena luasan kebutuhan tulangan besi beton maksimal adalah 8 persen dari luasan permukaan beton. Sehingga bila menggunakan besi beton lebih dari 8 mm akan membuat konstruksi beton menjadi over reinforcment.
Material Pembuatan Balok Latei
1. Semen
2. Pasir
3. Besi
4. Beton
5. Air
Metode Pembuatan Balok Latei
- Balok latei ataupun rolakan ini dipasang di atas gawangan pintu, jendela, void di dinding; dan memiliki fungsi untuk memikul beban tembok di atas gawangan pintu jendela agar tidak menekan gawangan. Apabila tanpa balok latei atau rolak, maka lama-kelamaan gawangan pintu menjadi melendut serta pintu menjadi susah untuk dibuka. Bisa juga tembok-tembok di atas pintu atau jendela akan menjadi retak-retak. Panjang balok latei atau rolak yakni selebar pintu atau jendela ditambah 30 cm masing-masing kiri dan kanan.
- Apabila memakai rolakan, maka harus dikerjakan dengan benar agar pas rolak dapat berfungsi secara maksimal. Kunci kekuatan pas rolak yaitu di cor-coran beton pada bagian tengah yang disebut batu kunci. Jadi bata dipasang berdiri dengan membentuk lengkungan dan apabila as bata ditarik garis lurus maka akan bertemu pada satu titik. Pas rolak yang betul bahkan dapat digunakan untuk struktur jembatan kuno.
- Gambar 3 merupakan cara memasang rolakan atau latei yang tidak betul (as bata tidak bertemu pada satu titik) dan tidak berfungsi sama sekali sebagai rolakan karena efek lengkungan tidak bekerja sama sekali.
- Gambar 4 merupakan cara memasang latei atau rolakan yang setengah betul (as bata tidak bertemu pada satu titik) dan hanya berfungsi sebagian dimana efek lengkungan bekerja tidak maksimal.
- Gawangan pintu atau jendela pada kiri dan kanannya harus diberi angkur masing-masing dua dan dicor. Fungsinya merupakan untuk menanam gawangan ke tembok. Gawangan ini maksudnya yaitu kusennya. Apabila angkur hanya satu, kekuatannya akan tidak maksimal, dimana pintu masih memungkinkan untuk berputar dan tembok akan retak-retak.
- Yang terakhir, pada ujung bawah gawangan harus diberi beton dook dengan angkur di dalamnya. Fungsinya selain untuk kekuatan juga untuk menahan agar air tanah tidak masuk atau meresap ke dalam kayu gawangan sehingga lama-lama kayu bisa menjadi lapuk. Selain itu juga berperan untuk memutus jalur rayap yang diam di dalam tanah.