Jenis Batubara – Batubara menjadi salah satu sumber daya fosil yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain pemanfaatan seperti minyak bumi sebagai sumber energi kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam bidang industri pun batubara digunakan sebagai salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan. Pada negara negara penghasil batubara terbesar dunia, akan menjadi keuntungan yang sangat besar dari ekspor impor batubara tersebut.
Batubara juga merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. hal ini terjadi karena proses pembentukan batubara yang dipengaruhi faktor-faktor tektonik dari bumi dan proses terbentuknya yang sangat lama, membutuhkan waktu hingga jutaan tahun kemudian. Hal tersebut membuat produksi batubara tidak dapat dikontrol oleh manusia.
Pengertian Batubara
Batubara adalah batuan yang bersifat organik yang terbentuk dari hasil pembusukan tumbuhan dan mengalami suatu proses pengendapan oleh media angin, air, gletser di suatu cekungan. Batubara memang terbentuk dari proses sedimentasi, sehingga banyak ditemukan pada lapisan-lapisan batuan sedimen. Akan tetapi, karena adanya aktivitas tektonik lainnya pada bumi, juga menjadikan lapisan batuan lain dapat menjadi sumber adanya batubara.
Batubara itu sendiri biasanya banyak terdapat pada daerah-daerah tropis, subtropis, atau daerah yang memiliki banyak hutan, karena memang asalnya batubara dari tumbuhan. Akan tetapi, ada salah satu fakta yang memperkuat teori apungan benua yaitu dengan ditemukannya batubara di antartika, yang berarti zaman dahulu, daerah tersebut memiliki banyak tumbuhan atau sebuah hutan.
Jenis Batubara yang ada di Bumi
Semakin tinggi kadar karbon dalam batubara artinya semakin lama batubara tersebut terpapar pada tekanan dan panas yang tinggi di dalam perut bumi. Oleh sebab itu, terdapat beberapa klasifikasi batubara berdasarkan pada kandungan karbon, oksigen, dan hidrogen yang ada pada batubara tersebut. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis batu bara yang bumi :
1. Gambut
Perubahan tahap pertama dari pembusukan tumbuhan hingga menjadi batubara dikenal sebagai peat atau gambut. Standar kualitas gambut jauh dibawah batubara, dengan kandungan karbon lebih rendah dari 40 hingga 55 persen. Hal yang membuat umumnya gambut menghasilkan banyak asap dan polusi ketika dibakar adalah adanya dua hal yaitu mengandung cukup banyak air dan partikulat-partikulat ukuran kecil. Pembakaran gambut menghasilkan lebih sedikit panas, lebih banyak asap, serta banyak abu residu pembakaran, karakteristik tersebut cenderung sama dengan kayu dibandingkan dengan batubara pada umumnya.
2. Lignit
Memiliki kandungan masih berkualitas rendah namun lebih tinggi dari gambut, batubara jenis ini mempunyai kandungan karbon di antara 40 hingga 55 persen. Lignit atau dikenal dengan brown coal ini juga sudah dapat dimanfaatkan untuk pembakaran.
Batu Lignit ini merupakan perubahan tahap kedua dari pembusukan tumbuhan hingga menjadi batubara, dengan ciri ciri terdapat kandungan batubara diatas 35% tergolong masih cukup tinggi dan memiliki warna coklat kehitaman atau hitam.
3. Sub-Bituminus
Sub-Bituminus merupakan jenis batubara yang mempunyai kandungan karbon diantara lignit dan bituminus. Sub-Bituminus ini juga tergolong batubara yang tersedia dalam jumlah banyak diberbagai daerah walaupun memiliki kualitas yang kurang baik. Kegunaan batu sub-bituminus ini banyak diaplikasikan pada pembangkit listrik tenaga uap sebagai bahan bakarnya.
4. Bituminus
Batubara bituminus berasal dari nama cairan pekat yaitu bitumen. Batubara jenis ini paling banyak digunakan di seluruh dunia dan paling banyak tersedia. Bituminus merupakan jenis batubara yang cocok digunakan sebagai bahan bakar efisien, dengan nilai kadar karbon 60 hingga 80%. Selain itu, karbon yang tinggi pada batubara bituminus juga dapat diubah menjadi coke yang merupakan bahan penting dalam industri baja dan besi.
Batubara bituminus ini juga memiliki kandungan cairan dan partikulat lainnya cukup rendah, hanya sekitar 15-40%, karena sudah cukup lama berada di dalam permukaan bumi. Oleh sebab itu , bekas-bekas tumbuhan pada batu bara bituminus sudah tidak lagi terlihat. Karena hal batuminus sudah lama berada dalam tekanan dan suhu tinggi di perut bumi juga menyebabkan bituminus memiliki karakteristik warna yang relatif gelap dan tingkat kekerasan yang cukup tinggi.
Selain memiliki kadar karbon yang tinggi,batubara jenis ini juga mempunyai kadar sulfur dan material lain yang rendah. Hal tersebut membuat batubara bituminus dapat melakukan pembakaran lebih bersih dan efisien. Batubara dengan kualitas bituminus, umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU yang sudah maju.
5. Antrasit
Memiliki hampir seluruh kandungannya terdiri dari karbon, yaitu sekitar 80-95%. Menjadikan batubara jenis ini merupakan batu bara kualitas tertinggi yang ada di bumi. Batubara antrasit memiliki karakteristik pembakaran yang sangat baik. Karena disebut sebagai batubara murni, mempunyai kandungan air yang sangat rendah dan kandungan partikulat lain yang sangat sedikit.