1. Home
  2. »
  3. Artikel
  4. »
  5. Cara Pemasangan Batu Bata Merah

Cara Pemasangan Batu Bata Merah

Cara Pemasangan Batu Bata Merah – Cara pemasangan batu bata merah yang benar dan baik untuk dinding, baik jenis expose maupun pres, butuh dilakukan oleh ahli tukang bangunan sehingga hasil pasangan bata terlihat unik serta menarik. Ketika sudah bisa memilih batu bata yang bagus, maka tahap selanjutnya yakni mengetahui cara memasang batu bata yang baik.

Dalam proses pendirian bangunan, merenovasi rumah atau pembuatan tembok, memasang bata menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Sebab kokoh atau tidaknya dinding rumah sangat dipengaruhi oleh teknik pemasangan bata.

pemasangan batu bata

Alat Bantu Pasang Batu Bata Merah

Pastikanlah bahwa kalian mempunyai semua alat bantu memasang batu bata yang diperlukan. Berikut daftar alat bantu pemasangan batu bata antara lain:

  • perlengkapan pengadukan
  • alat pasang
  • alat potong
  • alat penghantar material
  • Benang tukang, paku dan waterpass. Peralatan tersebut dibutuhkan untuk pembuatan garis pandu serta pengecekan kelurusan dan ketegakan pasangan bata.
  • Scafolding yang berguna untuk pemasangan bata pada posisi yang sudah tinggi, harus disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat serta posisi yang tidak terlalu jauh dengan dinding yang dipasang.

Catatan penting saat menggunakan alat pemasang batu bata

  • Pastikan peralatan sudah tersedia dalam jumlah yang cukup dengan kondisi baik.
  • Hindari pemasangan perancah yang bersinggungan langsung dengan dinding yang baru dipasang karena dikhawatirkan akan membuat pasangan akan roboh atau jatuh.

Cara Memasang Bata Merah

Agar pemasangan bata merah, bata ringan, bata ekspos tidak rubuh perlu memerhatikan bebrapa cara memasang batu bata yang benar, yaitu :

  1. Cek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan serta cek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
  2. Kondisi pondasi atau sloof harus bersih serta mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Bila ada kotoran atau lumpur pada sloof harus dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik.
  3. Kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk pengikatan ke dinding (umumnya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15 sampai 20 cm).
  4. Apabila kondisi sloof serta kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan.
  5. Untuk garis lurus secara horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke ujung dinding.
  6. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertikal terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertikal bisa dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
  7. Apabila benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang, kemudian mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding.
  8. Kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu sampai tercapai sambungan dari ujung ke ujung.
  9. Lakukan pengecekan tingkatan di atas batu bata yang telah terpasang serta pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Bila sudah rata maka menjadi panduan untuk memasang ke tingkat berikutnya.
  10. Pastikan juga ketebalan mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.
  11. Apabila saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan bisa dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah.
  12. Jika adukan atau mortar sudah kering maka mortar harus diambil serta diganti dengan adukan atau mortar baru.
  13. Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan atau mortar ada yang berlebih atau sampai meleleh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan. Dan apabila itu terjadi, maka adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen agar permukaan tetap rata. Jangan biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengaruhi kerapian serta kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
  14. Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang sudah terhubung dari ujung keujung bagian dinding yang dipasangkan, kemudian tariklah garis horizontal dari ujung ke ujung pada garis vertikal yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.
  15. Pemasangan benang horizontal dapat dilakukan setiap 50 cm.
  16. Pastikan tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai dengan benang yang dipasangkan sehingga bisa mendapatkan ketegakan dinding yang baik serta kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

Teknik pemasangan batu bata terinspirasi dari tukang bangunan. Perbedaan pasangan 1 bata dan 1/2 bata yang dimaksud dengan dinding tembok 1/2 bata yakni tebal dinding tembok tersebut sama dengan panjang 1/2 bata. dinding tembok 1/2 bata ini terdiri dari 2 macam lapisan. lapisan 1 terdiri bata strek semuanya, sedangkan lapisan 2 diawali dan diakhiri dengan bata 1/2. fungsi dinding tembok 1/2 bata yaitu sebagai tembok pembatas, atau pemisah, yaitu untuk membatasi atau memisahkan ruangan yang satu dengan yang lainya.

Cara Merawat Dinding Batu Bata

  • Apabila pemasangan dinding sudah selesai sampai tingkatan yang diinginkan, maka pasangan harus dipelihara dari benturan atau pembebanan sampai kondisi ikatan sudah benar benar kering.
  • Apabila ada bekas adukan atau mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus segera dibersihkan, jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.
  • Apabila pemasangan baru selesai dilakukan, diperlukan membuat pengaman atau tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur oleh orang yang lewat.