Menghemat Proses Pembangunan dengan Beton Pracetak

Menghemat Proses Pembangunan dengan Beton Pracetak – Para kontraktor dulu membangun gedung atau jembatan menggunakan beton konvensional yang harus melakukan pengecoran di lapangan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, hal seperti itu sudah sangat jarang dilakukan. Meskipun seperti itu, ternyata masih banyak juga yang menggunakannya untuk membangun rumah, jalan, dan bangunan yang lain.

Para kontraktor sekarang lebih tertarik menggunakan beton pracetak atau beton yang langsung jadi. Hal ini karena dapat menghemat proses pengerjaan, praktis, dan mutu yang terjaga serta fleksibilitas penggunaan beton yang telah disesuaikan untuk kebutuhannya.

Menghemat Proses Pembangunan dengan Beton Pracetak

 

Beton pracetak diproduksi oleh pabrik yang secara khusus hanya memproduksi beton sesuai kebutuhan konstruksi bangunan. Mutu yang ditawarkan oleh beton pracetak jauh lebih unggul dibandingkan dengan beton konvensional. Hal ini dikarenakan pada pembuatan beton ini telah menggunakan mutu yang standar dan diawasi oleh para pekerja yang sudah tersertifikasi serta mempunyai kompeten.

Pada umumnya penggunaan beton pracetak banyak digunakan untuk proyek dalam skala yang lebih besar. Misalnya seperti pada pembangunan gedung, maka beton pracetak yang digunakan yaitu pada bagian balok, kolom, dinding dan lantai. Sedangkan untuk konstruksi jembatan beton pracetak yang digunakan yaitu pada bagian tiang pancang, girder, voided slab, dan lainnya.

Menghemat Proses Pembangunan dengan Beton Pracetak

Langkah-langkah pembuatan beton pracetak adalah sebagai berikut:

Pembuatan cetakan

Cetakan ini berfungsi untuk membentuk beton sesuai dengan kebutuhan pada proyek. Pembuatan cetakan pada beton pracetak biasanya menggunakan tripleks atau multipleks.

Pembuatan adukan beton

Campuran pada adukan beton pracetak hampir sama dengan yang digunakan untuk pengecoran pada umumnya. Namun pada proses ini adukan menggunakan campuran bahan zat aditif untuk dapat mempercepat proses pengeringan.

Penuangan adukan beton

Setelah adukannya telah jadi, kemudian masukan adukan ini kedalam cetakan yang telah dibuat sedemikian rupa, pastikan pada penuangan disebar secara merata dan padat, agar tidak keropos di dalam beton ketika sudah jadi. Proses penuangan ini hanya dilakukan setengah saja terlebih dahulu untuk dilakukan pemberiaan tulangan yang akan memperkuat beton tersebut.

Pemasangan penulangan

Setelah proses penulangan selesai, tuangkan adukan beton ke dalam cetakan hingga batas yang telah ditentukan, ratakan dan tusuk-tusuk menggunakan besi untuk mempermudahkan adukan beton masuk kedalam besi tulangan.

Pengeringan beton

Proses pengeringan pada beton pracetak dilakukan dengan cara alami yaitu dengan menggunakan angin. Hindari penjemuran beton dibawah sinar matahari langsung, karena dapat merusak kualitas beton dan dapat menyebabkan beton menjadi retak bahkan bisa patah saat digunakan. Lakukan perawatan selama 7 hari untuk menghasilkan beton yang berkualitas. Beton baru dapat digunakan untuk konstruksi bangunan saat umur beton sudah mencapai 30 hari.

Konsultasi Produk NOVOTEST Indonesia